Senin, 24 Juni 2013

Cerita menarik ini dikirimkan oleh Saudara Amin. Pertama gue baca ini, gue jadi inget gue juga pernah ngerasain itu dulu. Mungkin juga lo pernah ngerasain. Mari siapkan kopi, roti dan quota yang mencukupi. Langsung aja kita simak ceritanya:

Dear Cerita Fikshit, ini cerita bukan kisah atau dongeng.. Dipaido keneng artinya boleh diabaikan.. Hmm.. Sungguh jelas dari judul yang aku tulis di atas. Sejak di SMK, Gambar Terlampir ya.. 
SMKN 11 Semarang, aku banyak menemui dan mengalami berbagi hal. Terutama masalah remaja, cinta. Tapi apakah aku yang ngedown atau nggak punya mental? 
Aku masih berpikir tentang wejangan atau nasehat bapakku. Jangan pacaran jika belum bekerja.
Setiap cewek yang aku deketin dan udah kasih respon, tau-tau temenku juga ngedeketin dia. Maklum, SMK sangat sedikit sekali ceweknya. Kalo ada yang "melek" sedikit aja langsung jadi rebutan. Hampir ada 5 kasus yang sama dan semuanya sih inceran ke adik kelas. Hahahaha... Dan aku selalu mengalah demi temenku, walau kadang aku sudah tau kalo ceweknya pasti menolak. Kerena sudah terlalu deket denganku. Jadi, temenku curhat ke aku, dan si cewek juga curhat ke aku.. Aku hanya sebagai pihak ke 3 untuk memuluskan hubungan yg akan di bangun... (Hiks.. Tisyu mana tisyu..) 
Sedih sih, tapi bahagia aku bisa lebih dekat dengan si cewek (sampe bisa tau musik favorit tukang batagor langganannya) daripada aku seumpama sebagai pacarnya belum tentu aku sebahagia ini... Itu mengapa Aku Jomblo Tapi Heppy.. Hiiihi. Tips dan trik, kalo saja jurusan multimedia di sekolahku ada sejak jamanku sekolah, pasti aku sudah mem-film-kan ceritaku sebagai tugas akhir. Tapi, multimedia / broadcasting ada setelah aku lulus. Walaupun begitu kisah ini tetap menjadi film, ya mungkin bukan dilayar kaca, tapi ku pastikan kisah ini selalu tayang di hati..



Gimana men kisah mas Amin? Pernah kayak gitu nggak? 
Dari cerita tersebut kita bisa ambil kesimpulan guys, persahabatan lebih penting daripada memenangkan ego untuk memiliki seseorang yang sebenernya kita belum tau ending-nya akan bahagia atau malah patah hati. Jadilah pribadi yang senyaman mungkin untuk teman kita, niscaya kita akan disukai banyak teman tanpa harus memaksa mereka menyukai kita. Sebuah cinta memanglah butuh kepastian, tapi disuatu sisi cinta itu sulit diprediksi, bukan kayak ftv, bukan senikmat sushi, bukan juga sesegar buah kecapi. Cinta itu anugrah jika disyukuri, menjadi hakiki. Apalagi mengalah demi teman kayak mas Amin, itu keren sob walaupun agak gatel-gatel di hati.. Hiihihii.. Tapi ya... Sudahlah..
[Dikirim Oleh @Ameans83]

0 komentar:

Posting Komentar